Pijat Bayi, Perlukah?

pijat-bayi

Praktek pijat bayi sudah banyak dilakukan oleh masyarakat kita sejak dahulu kala dan saya termasuk salah seorang di antaranya. Pertama kali mengenal pijat bayi, sewaktu anak pertama mengalami keterlambatan perkembangan psikomotorik. Waktu itu, hingga usia lebih dari delapan bulan, posisi kepala Si Sulung masih belum dapat tegak berdiri, walaupun sudah dilakukan fisioterapi. Alhamdulillah, setelah dibantu pijat bayi, tak sampai enam bulan kemudian, dia bukan hanya bisa menegakkan kepala, namun juga sudah bisa berjalan sendiri.

Memang apa manfaatnya?

Eits, pijat bayi itu sangat bermanfaat lho, terutama untuk tumbuh kembang optimal bayi di seribu hari pertama kehidupannya. Pijat bayi dapat membantu anak tumbuh dengan baik serta mengejar ketertinggalan pertumbuhan bayi yang berat lahirnya rendah akibat tidak terpenuhinya nutrisi ibu saat hamil. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa bayi yang dipijat, mengalami kenaikan berat badan 47% lebih tinggi daripada bayi yang tidak pernah dipijat sama sekali.

Kapan pijat bayi boleh dilakukan?

Pijat bayi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir, sampai usia sembilan bulan bahkan satu tahun,  minimal sekali dalam sehari. Sebaiknya dilakukan dari ujung kepala hingga ujung kaki bayi, untuk merangsang pertumbuhannya agar terhindar dari stunting (pendek).

Setelah dipijat, biasanya nafsu makan bayi akan meningkat dan peredaran darah menjadi lancar, sehingga semua kalori yang diterima bayi melalui ASI dan PASI dapat diserap tubuh secara sempurna, akibatnya berat badan bayi akan membaik.

Pijat bayipun dapat membantu bekerjanya fungsi motorik halus dan kasar, karena saat bayi dipijat seolah ia sedang berolahraga. Selain itu, sistem imun mengalami peningkatan, memperbaiki sistem enzim, serta kualitas tidurnya membaik. 

Dengan dipijat, ketidaknyamanan yang dirasakan bayi saat tumbuh gigi atau mengalami kolik dapat mereda. Demikian pula produksi hormon stresor akan turun, sehingga bayi menjadi riang, tidak rewel dan membantunya berlatih relaksasi.

Siapakah yang sebaiknya memijat bayi?

Tentu orangtuanya sendiri, terutama Ibu. Selain hasilnya lebih maksimal, ikatan emosional antara ibu dan anak menjadi erat, karena ibu dapat belajar bahasa verbal sang bayi saat menjangkau, tersenyum serta melakukan kontak mata. Jangan takut salah pijat, karena hal itu tidak akan berbahaya pada bayi.

Bagaimana cara pijat bayi yang benar?

  • Pastikan bayi dalam kondisi sehat, tidak lapar, bukan baru selesai makan serta tidak mengantuk.
  • Gunakan alas pijat yang berbeda-beda, untuk merangsang indera peraba bayi. Bisa menggunakan handuk, selimut, atau perlak.
  • Gunakan minyak / lotion, untuk mengoptimalkan stimulasi pijatan
  • Lakukan pemijatan selama 10-15 menit sambil bernyanyi atau berdo’a
  • Lakukan pemijatan di daerah wajah dengan gerakan smile, guna membantu pertumbuhan gigi dan menguatkan otot mulut. Di dada dengan gerakan butterfly dan di perut, dengan gerakan i love you sesuai urutan, untuk membantu bayi membuang gas melalui usus.
  • Hindari memijat daerah kepala, terutama ubun-ubun
  • Jika bayi menunjukkan ketidaknyaman saat dipijat, jangan dilanjutkan. Periksa penyebab bayi menangis.

bahasa bayi_(1)

GH_RaDal_200420